Gizi Story : Melawan “Penyusup” Yang Gak Tau Diri
Oleh
Galuh Candra Irawan, SKM, M.Gz
Gizi dan makanan adalah dua hal yang tidak bisa
terlepas. Dimana makanan yang kita konsumsi merupakan pintu gerbang utama untuk
memasukan asupan zat gizi yang baik untuk tubuh atau bahkan sebagai pintu masuk
“penyusup” agen bibit penyakit ke tubuh kita. Sekarang jadi mikir makanan yang
kita makan kemarin atau tadi,
bener gak ya? Bersih gak ya ? ada bakteri yang bisa membuat
infeksi gak ya? Waduuhh jadi takuuut terus kalau mau makan ribet doong....gini
ya,jangan takut dan ribet dulu sama makanan yang belum tentu bersih ternyata
tubuh lebih “pintar” dalam menangkal dan mengatasinya. Infeksi baik dari
bakteri,virus atau jamur memang kerap sering menyerang masyarakat di negara
berkembang melalui Air Borne Disease
atau Paparan Udara, Water Borne Disease
atau melaui Air ada pula Vector Borne
Disease yaitu melalui vektor seperti nyamuk,kecoa,lalat dan hewan pengerat
lainya. Keadaan lingkunganlah dan pola hidup dari kebanyakan warga dari negara
tersebut yang masih kurang baik seperti keadaan lingkungan tempat tinggal yang
kurang layak, pola makan yang tidak teratur, konsumsi makanan yang tidak mempertimbangkan
aspek kesehatan hingga ujung ujungnya akan menyalahkan kedaan ekonomi yang
berimbas pada keadaan kesehatannya.
Daerah tropis seperti negara kita kebayakan akan
mengalami penyakit tropis. Apa aja sih penyakit tropis? Penyakit tropis itu penyakit
yang hanya diderita oleh orang yang tinggal di daerah tropis yang cenderung
berudara lembab dan menular.
Nah..yang
namanya bakteri,
virus dan jamur akan bahagia makmur sentosa sekali kalau berada di daerah
lembab apa lagi ada manusia yang menciptakan kondisi seperti itu jadi lebih
“indah” lagi bagi mereka karena keadaan yang tidak bersih, jorok dll. Contoh
dari penyakit tropis yaitu Malaria, BDB,TB, Kusta, Hepatitis, flu burung,
flu babi, bahkan HIV/AIDS juga betah banget
berada di tempat tropis yang cenderung lembab dengan gejala awal yaitu demam
tinggi hampir pada gejala dari semua
penyakit tropis. Walaupun di negara yang tidak tropis juga ada beberapa
penyakit tersebut tetapi jumlahnya lebih sedikit ketimbang negara yang beriklim
tropis kayak negara kita Indonesia yang terletak persis di garis katulistiwa.
Kenapa harus ada kajian yang mengaitkan antara Gizi
dan Infeksi? Karena gizi dan infeksi itu dua hal yang saling timbal balik.
Dimana gizi yang kuat akan mengalahkan infeksi dan sebaliknya gizi yang lemah
akan mudah di kalahkan oleh infeksi. Memang yang namanya infeksi akan mudah hilang dan tak kembali lagi
bila di tangani oleh obat antibiotik
dengan sensitivitas dan spesifisitas masing-masing,
tapi hal tersebut tidaklah 100 % benar adanya. Karena sifat obat yang akan
membunuh agen penginfeksi tidaklah kuat sendiri tanpa bantuan dari imunitas
tubuh kita. Imunitas akan kuat bila tubuh kita juga mendapatkan asupan makanan
yang bergizi baik dan seimbang bila berlebih maka di sarankan untuk di imbangi
dengan kegiatan fisik untuk membakar energi atau kalori yang berlebih. Bila
asupan gizi kurang maka imunitas pun akan menurun dan imbasnya yang terjadi
pada tubuh kita adalah menurunya daya tahan tubuh yang berakibat pada mudahnya
agen penginfeksi seperti bakteri,virus, dan jamur masuk kembali setelah
dinyatakan sehat dan membuat tubuh kita menjadi terganggu dan sakit. Makanya
gizi tidak hanya berkaitan dengan penyakit tidak menular saja tetapi pada
penyakit menularpun berkaitan erat dengan gizi. Baik untuk pencegahan dan
pengobatan aspek gizi tidak bisa terlepas dari kaitanya dengan penyakit
infeksi.
Pada saat sehat orang orang kebanyakan cenderung
menyepelekan masalah gizi karena tidak berdampak secara langsung pada kesehatan
seseorang tetapi ketika sakit gizi akan menjadi hal yang tiba tiba penting.
Bagi masyarakat yang sudah paham mengenai gizi maka akan lebih memilih
pencegahan dengan cara memperbaiki gizi mereka karena mereka sadar benar kalau
gizi yang baik akan mencegah penyakit infeksi. Tidak menjadi masalah bila kita
melakukan pencegahan awal dengan memahami pentingnya gizi bagi kehidupan
manusia. Menjadi sebuah masalah bila ada kesalahan pemahaman mengenai gizi dan
penyakit infeksi dengan dalih dalih yang tidak masuk akal seperti pantang
makanan,tabu makanan dan beberapa budaya yang berkembang pada pada masyarakat
mengenai makanan.
Ilmu gizi merupakan ilmu yang cenderung mempelajari
bagaimana nasib makanan ketika masuk kedalam tubuh dan dampak bagi tubuh itu
sendiri. Sekarang bila ada tabu atau pantang makanan harus di telisik dulu
penyebab dasarnya apa. Bila suda ketemu dasar penyebabnya makan dapat
disimpulkan makanan boleh dimakan atau tidak. Seperti penyakit infeksi yang
seharusnya membutuhkan asupan gizi yang baik dan ekstra dari biasanya untuk
membantu tubuh mengendalikan penyakit, bukan malahan dibuat asupanya berkurang
karena ada beberapa pantang makanan pada penyakit infeksi.Bagaimanapun yang
namanya penyakit infeksi adalah penyakit yang salah satunya dipicu oleh status
gizi yang buruk sebagai contoh seseorang yang indeks massa tubuhnya (IMT)
dibawah normal yaitu < 18,5 beresiko terkena penyakit infeksi seperti
Tuberkulosis Paru bila terpapar bakteri tersebut. Tidak hanya Tb Paru saja
sebenarnya tetapi penyakit infeksi yang lain pun hampir sama bila IMT <
normal. Untuk menaikan IMT maka harus di beri asupan gizi yang optimal baik
anak-anak maupun dewasa. Mulai sekarang sadarlah bahwa makanan yang kita makan
sekarang akan menentukan kesehatan kita di kemudian hari.
0 komentar :
Posting Komentar